Apasih Arti Bahagia Menurut Kamu?

Seorang manusia yang sedang mencari rumah baru, ia mengidam-idamkan rumah yang sangat besar nan megah agar seluruh barang yang ada di rumah lamanya dapat ikut tertampung. Maklum, ia tidak suka membuang masa lalu. Baginya, setiap benda mencerminkan sebuah arti dan perjalanan, beli dimana, siapa penjualnya, bahkan apa yang ia alami bersamanya. Ia suka sekali berlama-lama di dalam rumah lamanya untuk mengenang kembali cerita di balik hartanya satu persatu. Berangkat dari selera, ia mempertimbangkan lagi lokasi rumah baru, melihat warna cat nya, besarnya, jumlah kamar, dll. Setelah cocok ia langsung membayar lunas rumah itu, selang dua hari kemudian kurir mulai berdatangan membawa semua barang seperti merangkai cerita-cerita besar dari pecahan puzzle. Tidak berhenti di situ, ia pun membeli beberapa perabotan lain dari Toko online, dicarinya inspirasi seputar interior dan dekorasi rumah, serta mempelajari jenis-jenis tanaman untuk menghiasi rumah barunya. Barang kali setiap sudut dan setiap ruang pada akhirnya akan mewadahi cerita-cerita kehidupan sang tuan rumah. Sebuah auto biografi yang panjang.



Suatu hari, ia ongkang-ongkang menyambut petang di serambi depan. Aroma teh hijau mengepul dari cangkir belirik dan pisang goreng.  Tiba-tiba saja sebuah tanya melintas di kepalanya "apa arti bahagia sebenarnya?" ia terheran-heran. Selama puluhan tahun hidup dan berkelana ke banyak dataran dan juga lautan ternama, baru hari ini ia menanyakan hal tersebut, apakah baru sempat ia merenung? atau justru selama ini kebahagiaan hanyalah titik kecil yang tak tersentuh di atlas yang selalu ia bawa. Dengan rasa penasaran ia pergi kedataran belakang rumah lamanya, luas sekali dindingnya  terbuat dari kayu jati, rak penyimpanan mengeluarkan bau gaharu, disana arsip-arsip di bongkar, dokumen-dokumen yang berisi riwayat hidupnya di geledah dengan teliti. Hikmat sekali seperti berdoa, ia renungi juga barang-barang yang terletak di rak kaca raksasa, pernak-pernik dari mediterania, foto-foto panorama oceania, hingga bukti pembayaran tiket terbang ke Panama. 



Rumah lama layaknya kamus yang merekam segala arti dalam hidup seseorang, hanya satu kata yang ia cari, satu kata dengan 7 huruf itu saja. Barang kali kita adalah sosok dari cerita tersebut, seseorang yang sibuk mencari makna bahagia dalam hidup yang tercinta, perjalanan yang telah kita beli dan kita tempuh, dan kenangan-kenangan manis yang tersampir. Andai saja saya bisa menasehati ia, saya akan bilang "sudahlah tidak usah dicari-cari, tidak ada gunanya, ia ada tapi tidak perlu dicari". Namun seperti yang kita ketahui tentunya percuma kan, toh meskipun rumah lamanya keluh ia bakal terus-menerus bertanya. Semakin hari ia semakin gencar mencari karena ia begitu bahagia mengejar arti bahagia itu sendiri. Buat saya, bahagia selalu ada di keputusan yang kita buat. Bahagia bisa saja muncul begitu saja, atau mengendap terlebih dahulu lalu meledak di kemudian hari. Yang jelas, bahagia datang untuk berpamitan demi pertemuan berikutnya yang sesuka hati. Ia kecil cuma satu kata dengan tujuh buruf, titik mungil di atas Atlas sehingga jari kecil kelingking kita tidak bisa menunjuknya dengan presisi. Walaupun demikian ia pun besar makna, segala bahasa telah berupaya menerjemahkannya dan tak ada satupun yang berhasil. Bahagia seringkali membias diantara mimpi-mimpi pongah, kamus besar, pengalaman hidup, bahkan cerita-cerita mabuk seperti itu. Bahagialah kita yang berani untuk sadar.

You Might Also Like

0 komentar

Playing Music

Everybody knows about music. Not only teenagers but also children to parents know about music. They sing, play an instrument, and listen t...